Tempo.co
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, menilai maskapai Lion Air belum maksimal menerapkan manajemen keterlambatan waktu keberangkatan (delay). Padahal, maskapai milik pengusaha Rusdi Kirana ini memiliki banyak pesawat cadangan. "Seharusnya manajemen delay dilakukan secara komprehesif," ujar Bambang ketika dihubungi Tempo, Selasa, 12 November 2013.
Dia mengatakan, salah satu cara menaikkan nilai kinerja ketepatan waktu (on-time performance) sebuah maskapai adalah dengan menambah pesawat cadangan dan membuka hub baru di luar Jakarta. Namun, yang paling penting setiap maskapai harus memperhatikan manajemen delay. Beberapa hal yang diurus dalam manajemen delay antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia, manajemen keluar-masuknya barang di bandara, dan pengaturan jadwal penerbangan.
Menurut Bambang, tipe penerbangan multi-leg yang diterapkan Lion untuk mayoritas rute penerbangannya tidak bisa dijadikan alasan sebagai penyebab sering terjadinya delay. Dengan menerapkan sistem multi-leg, maskapai harus memperhitungkan waktu kemungkinan delay. "Seharusnya jika menerapkan sistem multi-leg, maskapai harus mempunyai persiapan yang lebih mengenai jadwal penerbangan," ujar Bambang.
Baca selengkapnya: tempo.co
Tag: reservasi tiket, pesan tiket online, air asia indonesia, booking air asia, lion air promo, tiket pesawat lion air, tiket kereta api online, harga tiket kereta api, pesan tiket kereta api, kereta api, agen tiket, agen tiket pesawat, daftar agent tiket pesawat, daftar agen tiket, tiket pesawat murah, tiket lion air, harga tiket pesawat, tiket pesawat lion
Tidak ada komentar:
Posting Komentar